Kamis, 01 Oktober 2009

“No Sex Before Married, Remaja Sehat Selamat Dunia Akhirat”

Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia MHTI DPD I NTB, bekerja sama dengan SmanSa mengadakan sebuah kajian yang bertemakan tentang “No Sex Before Married, Remaja Sehat Selamat Dunia Akhirat”. Latar Belakang dari acara tersebut adalah adanya program Kesehatan Reproduksi Remaja KRR yang melenceng dari tujuan awal. Faktanya malah menjerumuskan remaja pada seks bebas. Tujuan dari acara yang bersifat talk show tersebut adalah memberikan informasi terhadap remaja muslimah, khususnya muslimah SmanSa mengenai seks bebas.
Acara kajian yang diadakan oleh MHTI ini dibawakan oleh Mbak Leni Aprilianti dan diisi oleh pemateri dari praktisi kesehatan. Pemateri I adalah Dr. Laely Mufidah seorang praktisi kesehatan di puskesmas. Sedangkan pemateri II adalah Putri Islamy Mahardika, Amd.Ak. Acara dimulai dengan pembacaan sari tilawah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu H. Ratnah dan Ketua Penyelenggara Lestari Ramdani.
Remaja adalah “Agent of Change” yang menjadi generasi penentu baik buruknya masa depan. Generasi yang berkualitas menunjukkan bangsa yang berkualitas. Sebaliknya generasi remaja yang rusak adalah gambaran bangsa yang bobrok. Oleh karena itu, musuh islam merusak remaja dengan menggelontorkan program KRR. Pada program KRR pornografi-aksi mewabah, pendidikan seks dimasukkan dalam kurikulum yang sesungguhnya malah menambah gelora syahwat para remaja. Selain itu, terdapat larangan menikah muda, program KB/kondomisasi pada remaja dan adanya upaya melegalkan aborsi. Semua itu mengacu pada legalisasi seks pra nikah.
“Bahaya seks pra nikah antara lain: Dosa besar, terkena penyakit seks menular, seperti HIV/AIDS, kehamilan tak diinginkan, aib bagi keluarga, masuk penjara, dan rasa bersalah pada suami kelak” tutur Mbak Putri seorang analisis kesehatan di RSI. Data telah menunjukkan 62,7% remaja telah melakukan seks bebas Komnas Anak dan 81,87% penderita HIV/AIDS adalah remaja Republika 27 Mei 2007.
Lalu apa yang harus dilakukan?..
Khilafah sebagai wadah islam melindungi remaja dari liberalisasi seks. Dalam Khilafah, pendidikan diselenggarakan berdasarkan akidah islam yang memiliki system pergaulan islam. Pendidikan tersebut menghasilkan remaja muslim yang memiliki persepsi ketaatan tunduk pada aturan sang Khalik demi mencapai ridhonya.
Kesimpulan kajian yang diselenggarakan hari minggu kemarin 9/08 yaitu janganlah mendekati zina, apalagi berani melakukannya.
So, Save sex with no free sex. Lydwie_Is?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar